Wednesday 9 January 2013

Hati-hati Obesitas Menyerang Suami

Pasanganan semakin malas berolah raga setelah menikah? Lebih senang menghabiskan waktu di rumah, duduk, menonton tv, bermain dengan anak? Berat badan pasangan semakin naik dan lemak semakin mengerumuni tubuh pasangan anda? Anda tidak sendiri! Jutaan Istri di dunia ini juga mengalaminya. Saya banyak sekali mendengar teman saya bercerita mengenai hal ini. Fisik suami yang dulu kurus, tiba-tiba menjadi buncit dan berlemak dimana-mana. “Iya, dua bulan nikah, gw hamil. Eh laki gw juga ikutan hamil.” Celoteh salah seorang teman saya.


Memang keharmonisan dan kebahagian tidak hanya diukur melalui penampilan fisik, namun taukah anda kegemukan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti kanker. Apalagi kanker merupakan penyakit akibat gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Dan taulah anda bahwa gerakan olahraga mampu menstimulasi fungsi jaringan otot, termasuk usus.  obesitas dan aktivitas fisik yang rendah juga ikut menaikan risiko terkena kanker.

Mengapa kebanyakan pria membuncit setelah menikah? Menurut pengamatan saya dan share dari teman-teman, pria lajang hidupnya lebih tidak teratur. Waktu makan tidak teratur, waktu tidur tidak teratur, ditambah segudang aktivitas dari bekerja sampai bersosialisasi. Tuntutan untuk hidup mapan, tuntutan untuk berhasil memikat lawan jenisnya juga memotivasi para pria lajang untuk bekerja keras dan selalu menjaga kebugaran tubuh dan keindahannya, bahkan tidak sedikit yang mengeluarkan uang lebih dari dompetnya untuk fitnes di pusat kebugaran. Lain dengan pria yang sudah menikah. Mereka hidup lebih teratur. Ada istri tercinta yang membantu mengatur kehidupannya. Makanan selalu tersedia, belum lagi kalau istrinya hobi masak. Selain itu pria yang sudah menikah juga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Hal ini menyebabkan aktivitas fisik yang dilakukan berkurang dari sebelum menikah. Inilah salah satu pemicu buncitnya perut suami Anda.
Bagaimana agar suami tidak obesitas?  Berikut tips yang saya terapkan sendiri kepada suami saya:
  1. Jangan mengeluh atau menghina mereka karena kegenukan mereka. Kita tahu banhwa pria adalah ciptaan dengan rasa bangga (harga diri) yang tinggi. Sekalipun memang seperti itu kenyataannya, terima lah. Itulah pasangan hidup yang sudah anda pilih untuk mendampingi Anda seumur hidup anda di dunia ini. Kita sebagai perempuan juga tidak suka kan apabila suami complain kalau kita ‘gemuk’.
  2. Beritahu bahwa anda tidak mengharapkan mereka bertubuh langsing seperti dulu, namun anda sangat peduli dengan kesehatan mereka. Cari tau penyakit yang mungkin ‘menghinggapi’ suami yang memiliki berat badan berlebihan. Dengan begini, suami akan mengerti bahwa anda tidak hanya mempermasalahkan bentuk fisik, namun anda sangat peduli dengan kesehatan mereka. Ini dapat memotivasi suami untuk hidup lebih baik.
  3. Perbanyak aktivitas di luar bersama. Kalau biasanya anda hanya menghabiskan sore di rumah, menonton dvd atau mengobrol, anda bisa mengajak suami melakukan olahraga ringan seperti berenang, atau sekedar berjalan-jalan di sekitar kompleks. Anda harus ikut menemaninya, agar suami tidak menjadi malas. Posisikan seolah-olah anda yang meminta suami untuk menemani anda, bukan anda yang ‘terpaksa’ menemani suami.  Ini membuat suami tidak terbeban dan karena merasa dibutuhkan oleh pasangannya, mereka akan melakukannya dengan lebih iklas.
  4. Untuk anda yang hobi memasakan masakan yang lezat untuk suami, jangan tiba-tiba mogok masak. Anda hanya perlu lebih memperhatikan variasi makanan yang diberikan kepada suami. Kurangi makanan yang berkabohodrat. Perbanyak variasi sayur dan buah-buahan. Dengan banyaknya lauk dan sayur yang lezat, dapat mengalihkan suami untuk mengkonsumsi karbohidrat (nasi) berlebihan.
Pada akhirnya, kesehatan pasangan andalah yang perlu diprioritaskan dibanding keindahan fisik semata.  Selamat mencoba!

Sumber: Bilna.com
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment