Monday 18 November 2013

Tips Mengatur Keuangan Keluarga

Dear sahabat db, berhubung ini masih hari senin (apa hubungannya coba?..) Dengan semangat yang mengelora ijinkan db mensharekan artikel yang lain dari kebiasaan. Walaupun lain dari kebiasaan, tetapi artikel tentang aneka tips ini sangat bermanfaat terutama bagi sahabat db yang ibu rumah tangga.

Penasaran? Langsung saja ya sahabat db disimak..
Dalam usaha mengatur keuangan keluarga, langkah awal sangatlah penting yaitu mengatur pemasukan dan pengeluaran keluarga. Umumnya sebuah keluarga, memiliki pemasukan bulanan dari hasil perolehan Bapak (suami), Ibu (istri) serta penghasilan lainnya. Semisal pemasukan tahunan berupa THR atau bonus yang diberikan oleh kantor.

Pemasukan bulanan digunakan untuk pengeluaran bulanan keluarga, sementara THR dan bonus digunakan untuk keperluan biaya hari raya atau rekreasi keluarga.

Tentunya, yang tersulit adalah mengatur pengeluaran bulanan agar sesuai dengan penghasilan bulanan yang didapat oleh keluarga. Untuk memudahkan pengelolaan uang bulanan, sahabat db dapat membagi pengeluaran menjadi empat bagian. Pengeluaran untuk tabungan, cicilan hutang, keperluan keluarga dan kebutuhan pribadi. 

Untuk lebih jelasnya sahabat db dapat melihat penjelasan dibawah ini:

Tabungan (minimal 10% dari penghasilan bulanan)
Menabung adalah hal yang wajib dilakukan karena dana ini akan sangat dibutuhkan oleh keluarga, baik untuk dana pendidikan anak, dana hari tua, dana darurat keluarga, dana liburan, atau tujuan keluarga lainnya. Semakin besar dana yang sahabat db sisihkan untuk tabungan, tentunya akan semakin baik.

Cicilan Hutang (maksimal 30% dari penghasilan bulanan)
Pembayaran KPR, cicilan mobil, cicilan motor, serta cicilan hutang lainya sebaiknya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Apalagi jika hutang tersebut banyak untuk keperluan barang konsumtif seperti untuk pembelian barang pribadi, sudah begitu dengan menggunakan karti kredit.

Pengeluaran Rutin Keluarga (sekitar 40% dari penghasilan bulanan)
Alokasi pengeluaran keluarga biasanya digunakan untuk belanja keperluan keluarga, pembayaran sekolah, keperluan anak, listrik, air, telepon, gas, bensin dan masih banyak yang pengeluaran lainya yang merupakan pengeluaran rutin. Pengeluaran keluarga umumnya berkisar 40% dari pengeluaran keluarga. 

Penegeluaran Pribadi (maksimal 20% dari pengeluaran bulanan)
Tanpa disadari, terkadang keperluan pribadi memiliki porsi yang cukup besar. Seperti alokasi untuk handphone, pijat, make up, salon, baju, serta kebutuhan pribadi lainya masuk dalam pos pengeluaran ini. Tentu saja harus membatasi pengeluaran pribadi maksimal 20 % dari penghasilan bulanan keluarga sahabat db. Semakin kecil alokasi dana untuk pengeluaran ini akan semakin baik.

Coba sahabat db lihat contoh perhitungan pengeluaran keluarga dibawah ini:
Misal Penghasilan keluarga sahabat db sebesar : Rp. 10,000,000,-
Sedangkan Pengeluaran keluarga sahabat db sebaiknya seperti alokasi dibawah:
  • Tabungan 10% x Rp. 10,000,000,- = Rp. 1,000,000,- 
  • Hutang 30% x Rp. 10,000,000,- = Rp. 3,000,000,-
  • Keluarga 40% x Rp. 10,000,000,- = Rp. 4,000,000,- 
  • Pribadi  20% x Rp. 10,000,000,- = Rp. 2,000,000,-
Dari alokasi tersebut, sahabat db dapat melihat bagianmana dari pengeluaran keluarga yang berlebihan dan perlu disesuaikan. Tabungan adalah alokasi yang utama dalam pengeluaran bulanan. Menabunglah secara rutin setiap bulan saat sahabat db menerima penghasilan bulanan. Jangan lakukan di akhir bulan, menunggu dana yang tersisa, karena yang terjadi selalu tidak ada sisa dana untuk ditabung. 

Selamat mengatur pengeluaran keluarga sahabat db. Semangat!


Sumber: berbagai sumber

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment